InstaIasi Pengolahan Air Limbah Organik – IPAL Limbah Organik,
Berdasarkan UU RI No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, maka setiap industri maupun instansi/ badan usaha seperti (Kantin, Kafe,
Restoran, Foodcourt, Bakery, Supermarket, Pasar, RPH, Peternakan) harus
bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatannya.
Sistem Ipal Limbah Organik |
Limbah cair dari industri berbasis organik ini mempunyai
potensi pencemaran yang sangat berat terhadap lingkungan, terutama pada produk
olahan/ bahan baku industri makanan dan minuman. Bahan bawaan yang terkandung
didalamnya merupakan bahan-bahan yang sangat komplek baik yang terlarut maupun
yang tidak larut.
Beberapa industri kecil menengah mempunyai permasalahan
dalam penyediaan fasilitas untuk proses pengolahan limbahnya, maka MEDIA
IPAL-WWTP/STP hadir untuk membantu dalam
pembuatan dan maintenance fasilitas instalasi pengolahan air limbah baik limbah
cair ataupun padat khususnya IPAL Limbah Organik.
Instalasi Pengolahan Air limbah Organik umunya diolah dengan menggunakan proses
biologi aorobik maupun anaerobik, tergantung beban organik yang dikandungnya,
untuk air limbah dengan karakteristik organik ringan proses biologi aerobik
merupakan cara yang lebih cocok.
Pada proses ini perlu pengendalian kondisi pada kolam
biologi, dimana kondisi air limbah yang masuk dan akan diolah harus pada
kondisi netral dengan pH sekitar 7. Pengendalian pH sangat penting untuk berbagai
proses di antaranya proses netralisasi limbah cair, reaksi kimia dan biologi. Tujuan dari pengendalian adalah mempertahankan
nilai pH pada suatu larutan pada harga tertentu. Hal ini sangat penting untuk
memenuhi kondisi lingkungan yang sesuai atau yang dipersyaratkan.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang IPAL Limbah Organik,
silahkan hubungi kami :
MEDIA IPAL-WWTP/STP
Jl. Cemplang Baru Rt.02/11 Kelurahan Cilendek, Kecamatan
Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat Indonesia
Email : mediaipal@gmail.com
Web :
http://ipal-wwtp.blogspot.com
CP : 087873260376
- 081373572405
1. COAGULANT AID
BalasHapusBAHAN KIMIA YANG MEMPERCEPAT PROSES KOAGULASI (DESTABILISASI SUSPENSI KOLOID) UNTUK MEMISAHKAN PADATAN TERSUSPENSI UNTUK AIR.
2. FLOCCULANT
BAHAN KIMIA YANG MENGIKAT PADATAN TERSUSPENSI YANG DINETRALISASI UNTUK MENINGKATKAN UKURAN PARTIKELNYA DAN MEMBANTU DALAM PENGATURAN PARTIKEL UNTUK PEMURNIAN AIR.
3. ANTIFOAM
BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL, MENGURANGI DAN MENGHALANGI PEMBENTUKAN BUSA DALAM PROSES INDUSTRI.
4. NUTRIEN DAN BAKTERI UNTUK PERAWATAN AIR LIMBAH
NUTRIEN DAN BAKTERI YANG DIRANCANG UNTUK MENGOBATI MASALAH PERAWATAN AIR LIMBAH TERMASUK TANAMAN LIMBAH KOTA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BIOLOGIS, MENINGKATKAN PENGHAPUSAN COD DAN MEMPERTAHANKAN POPULASI BAKTERI YANG SEHAT.
5. RO CHEMICALS
o ACID DAN ALKALINE CHEMICALS : BAHAN KIMIA UNTUK MEMBERSIHKAN MEMBRAN RO
o SCALE INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL SKALA ENDAPAN DALAM MEMBRAN RO
o BIOCIDE : BAHAN KIMIA YANG EFEKTIF MELAWAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DALAM MEMBRAN RO
6. BAHAN KIMIA BOILER
o CORROSION INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENURUNKAN LAJU KOROSI LOGAM ATAU PADUAN DALAM
o CONDENSATE LIQUID : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL PH KONDENSOR UNTUK MENGHAMBAT KOROSI YANG DISEBABKAN OLEH UAP KENTAL.
o SCALE INHIBITOR DAN DIPERSANT : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL ATAU MENJAGA FORMASI SKALA DALAM BOILER.
o BAHAN KIMIA PENCEGAH KOROSI DAN ENDAPAN INHIBITOR UNTUK BOILER BERBAHAN BAKAR BATUBARA.
o OXYGEN SCAVENGER : ZAT KIMIA YANG MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN OKSIGEN DALAM BOILER PENGHAMBAT KOROSI
7. BAHAN KIMIA PENDINGIN AIR
o CORROSION DAN SCALE INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENURUNKAN DAN MENGONTROL LAJU KOROSI LOGAM ATAU PADUAN DAN TIMBUNAN SKALA DALAM SISTEM AIR PENDINGIN.
o BIOCIDES : OKSIDASI DAN BIOSIDA NON-OKSIDASI UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME DI SISTEM AIR PENDINGIN.
o DISPERSANT DAN BIO DISPERSANT : BAHAN KIMIA YANG MENANGKAL FOULING DAN BIOFOULING DALAM SISTEM AIR PENDINGIN.
UNTUK INFORMASI
BISA HUBUNGI:TOMMY.K (081310849918)
1. COAGULANT AID
BalasHapusBAHAN KIMIA YANG MEMPERCEPAT PROSES KOAGULASI (DESTABILISASI SUSPENSI KOLOID) UNTUK MEMISAHKAN PADATAN TERSUSPENSI UNTUK AIR.
2. FLOCCULANT
BAHAN KIMIA YANG MENGIKAT PADATAN TERSUSPENSI YANG DINETRALISASI UNTUK MENINGKATKAN UKURAN PARTIKELNYA DAN MEMBANTU DALAM PENGATURAN PARTIKEL UNTUK PEMURNIAN AIR.
3. ANTIFOAM
BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL, MENGURANGI DAN MENGHALANGI PEMBENTUKAN BUSA DALAM PROSES INDUSTRI.
4. NUTRIEN DAN BAKTERI UNTUK PERAWATAN AIR LIMBAH
NUTRIEN DAN BAKTERI YANG DIRANCANG UNTUK MENGOBATI MASALAH PERAWATAN AIR LIMBAH TERMASUK TANAMAN LIMBAH KOTA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BIOLOGIS, MENINGKATKAN PENGHAPUSAN COD DAN MEMPERTAHANKAN POPULASI BAKTERI YANG SEHAT.
5. RO CHEMICALS
o ACID DAN ALKALINE CHEMICALS : BAHAN KIMIA UNTUK MEMBERSIHKAN MEMBRAN RO
o SCALE INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL SKALA ENDAPAN DALAM MEMBRAN RO
o BIOCIDE : BAHAN KIMIA YANG EFEKTIF MELAWAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DALAM MEMBRAN RO
6. BAHAN KIMIA BOILER
o CORROSION INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENURUNKAN LAJU KOROSI LOGAM ATAU PADUAN DALAM
o CONDENSATE LIQUID : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL PH KONDENSOR UNTUK MENGHAMBAT KOROSI YANG DISEBABKAN OLEH UAP KENTAL.
o SCALE INHIBITOR DAN DIPERSANT : BAHAN KIMIA YANG MENGONTROL ATAU MENJAGA FORMASI SKALA DALAM BOILER.
o BAHAN KIMIA PENCEGAH KOROSI DAN ENDAPAN INHIBITOR UNTUK BOILER BERBAHAN BAKAR BATUBARA.
o OXYGEN SCAVENGER : ZAT KIMIA YANG MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN OKSIGEN DALAM BOILER PENGHAMBAT KOROSI
7. BAHAN KIMIA PENDINGIN AIR
o CORROSION DAN SCALE INHIBITOR : BAHAN KIMIA YANG MENURUNKAN DAN MENGONTROL LAJU KOROSI LOGAM ATAU PADUAN DAN TIMBUNAN SKALA DALAM SISTEM AIR PENDINGIN.
o BIOCIDES : OKSIDASI DAN BIOSIDA NON-OKSIDASI UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME DI SISTEM AIR PENDINGIN.
o DISPERSANT DAN BIO DISPERSANT : BAHAN KIMIA YANG MENANGKAL FOULING DAN BIOFOULING DALAM SISTEM AIR PENDINGIN.
UNTUK INFORMASI
BISA HUBUNGI:TOMMY.K (081310849918)
Penyimpanan dan pengumpulan dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap lingkungan dapat dihindarkan.
BalasHapusHal-hal yang perlu diperhatikan antara lain bentuk kemasan (tong atau tanki) tata cara pengemasan, bangunan dan tata ruang tempat penyimpanan serta lokasi penyimpanan.
Pemanfaatan limbah B3 merupakan kegiatan daur ulang (recycling), perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali (reuse). Jasa Penulis Artikel SEO Cara Menjual Kardus Bekas Ke Pabrik